Frequently Asked Questions

Massage Cedera Olahraga
DR. Arif Setiawan, S.Pd,M.Pd. AIFMO
Profil M.C.O (Massage Cedera Olahraga)
Massage Cedera Olahraga (MCO) berdiri berawal dari pengalaman pribadi sejak tahun 2003 semenjak saya kuliah program studi S1 tahun 1998 di fakultas Ilmu Keolahragaan Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahrga Universitas Negeri Semarang, saya menekuni bidang massage yang saya dapatkan dalam mata kuliah sport massage dan perawatan penanganan cedera olahraga  yang diampu oleh dosen Moh. Senoaji.  Dengan bekal ilmu dasar sport massage, oleh Bapak Eri prateknyo selaku pengurus KONI sekaligus dosen FIK-UNNES, saya diminta menjadi masseure atlet KONI Jateng yang akan mengikuti PON ke 16 di Palembang Sumatra Selatan. Setelah ikut menjadi masseure PON ke_16 di Palembang, kemudian saya aktif mengikuti pelatihan-pelatihan. Kali pertama, saya mengikuti pelatihan massage yang  diadakan oleh Politekes Surakarta tahun 2006, kemudian pelatihan kedua yang mengadakan Kemenpora tahun 2006 di Jakarta. Dari hasil pelatihan-pelatihan penanganan cedera olahrga saya mengembangkan dan mengimprofisasi ilmu-ilmu tersebut menjadi salah satu metode penanganan cedera olahraga dan sekaligus sy praktekkan untuk membantu para atlet Jawa Tengah sejak mulai tahun 2003 sampai sekarang. Dalam perjalanan waktu tersebut saya bertemu tokoh tokoh massage dan terapi cedera olahraga, antara lain:
1), Dr. dr. B.M. Wara Kushartanti, MS dosen UNY
2), Dr. Ali Satia Graha, S.Pd., M.Kes dosen UNY
3) Drs. Bambang Priyonoadi, M.Kes. dosen UNY
4) Drs. Yoesoef Roepajadi, M.Pd dosen UNESA, dan
5) Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes Dosen UNS.

Dari beliau-beliaulah saya belajar  banyak materi tentang ilmu massage dan sharing tentang terapi cedera olahraga, terutama  tentang massage.
 Dari pengalaman saya mempelajari teori –teori  massage dan cara penanganan cedera olahraga, dan dari hasil pelatihan-pelatihan   tersebut kemudian sampai sekarang saya praktekkan tiap waktu tiap saat untuk membantu menangani para atlet maupun teman, saudara,  dan tetangga yang mengalami cedera terutama cedera olahraga.   Dari situlah saya mempunyai ide untuk memperkenalkan ke publik tentang metode  M.C.O (Massage Cedera Olahraga).
  1.   Visi


Menjadi klinik massage cedera olahraga yang ilmiah dan profisional
2.  Misi
·      Membantu terapi cedera olahraga yang profesional dan ilmiah pada atlet khususnya dan masyarakat pada umumnya
·      Memberikan layanan terapi cedera olahraga yang memiliki Sumber Daya Manusia yang profesional yang bedasarkan ilmu tentang massage dan penanganan cedera olahraga
·      Menjadikan klinik terapi cedera olahraga yang berorentasi kepuasan pada atlet  khususnya dan masyarakat pada umumnya
·  Menjadikan klinik terapi cedera olahraga yang memiliki lingkungan yang nyaman dan menyenangkan
SOP Pelayanan massage Cedera olahraga
1. Tentukan jenis atau diaknosa cedera akut atau overuse (kronis)
2. Ketahui penyebab cederanya
3. Keteahui berapa lamanya cederanya
4. Penanganan massage cedera olahraga ( dimassage atau tdak dimassage)
5. Memberikan simpulan  dan saran pada atelt yang cedera


 Cedera Olahraga
Olahraga adalah salah satu kegiatan yang sangat digemari oleh masyarakat luas, yaitu mulai dari anak-anak hingga orang tua. Berolahraga selain untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh, olahraga dapat dibedakan berdasarkan tujuan dari olahraga tersebut, yaitu olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, dan olahraga prestasi. Dalam melakukan olahraga tentunya seseorang pasti pernah mengalami cidera. Menurut Hardianto Wibowo (1995: 11) yang dimaksud dengan cedera olahraga (Sport Injures) adalah segala macam  cedera  yang timbul, baik  pada waktu  latihan maupun pada waktu olahraga (pertandingan) ataupun sesudah pertandingan. Menurut Garisson (2001:320) faktor penyebab terjadinya cedera olahraga adalah:
1) Faktor instrinsik yang meliputi: kelemahan jaringan, fleksibilitas, kelebihan beban,    kesalahan biomekanika, kurangnya pemanasan,  ukuran tubuh, kemampuan kinerja, gaya bermain
2) Faktor ekstrinsik yang meliputi: perlengkapan yang salah, atlet lain, permukaan lapanagan , cuaca.
Ali Satya Graha dan Bambang Priyonoadi (2009:46) mengungkapkan bahwa salah satu tanda cedera yaitu gangguan fungsi atau penurunan rentang gerak (ROM). Pada dasarnya ada dua jenis cedera yang biasa terjadi di dalam dunia olahraga, yaitu:
1Cedera akut, seperti: patah tulang, dislokasi (letak tulang tidak pada tempatnya), Jenis cedera oahraga tersebut benar-benar membutuhkan perawatan yang serius dan penanganan secepat mungkin.
 2) Cedera olahraga yang parah/berlarut, cedera ini lebih sulit dideteksi dan biasanya sulit untuk diketahui gejala-gejala awalnya.
 Cedera olahraga berlarut secara perlahan dan lambat laun akan dapat mengganggu aktivitas lainnya (Tommy Fondy, 2012:2). Sedangkan menurut Garrison, Susan J. (1995: 320), ada dua jenis cedera yang sering dialami oleh atlet yaitu cedera akut dan kronis yang berlarut-larut (overuse syndrome). Trauma akut adalah suatu cedera berat yang terjadi secara mendadak, seperti cedera goresan, robek pada ligamen, atau patah tulang karena terjatuh. Sedangkan overuse syndrome merupakan cedera yang bermula dari adanya suatu kekuatan abnormal dalam level yang rendah atau ringan, namun terjadi berulang-ulang dan dalam jangka waktu yang lama.  Apabila cedera tidak ditangani secara benar justru akan memperparah cedera itu sendiri

Cara Penanganan Cedera Setelah Masa Akut
Penanganan cedera yang umum dilakukan salah satunya adalah dengan massage. Menurut Bambang Trisno Wiyoto (2011:5) pengertian dari remedial massage adalah suatu pijatan yang dilakukan untuk membantu mempercepat proses pemulihan beberapa macam penyakit dengan menggunakan sentuhan tangan dan tanpa memasukan obat kedalam tubuh yang bertujuan untuk meringankan atau mengurangi keluhan atau gejala pada beberapa macam penyakit yang merupakan indikasi untuk dimassage. Dalam melakukan massage ada beberapa manipulasi. Manipulasi adalah gerakan-gerakan masseur pada tubuh pasien saat melakukan massage. Gerakan tersebut adalah effleurage (mengurut), petrissage (memijat), shaking (menggoncang), Friction (menggerus), Tapotement (memukul), walken (menggosok), skin rolling (melipat kulit), vibration (menggetarkan) (Arif Setiawan, 2015:21). Dari beberapa manipulasi diatas yang cocok untuk menyembuhkan cedera salah satunya adalah dengan metode effleurage. Effleurage bermanfaat untuk membersihkan kotoran pada permukaan kulit, memperlancar peredaran darah dan cairan getah bening, memperlancar pasokan gizi dalam otot, (Arif Setiawan, 2015:22). Sedangkan menurut Bambang Trisno Wiyoto (2011:33) efek effleurage ini adalah 1) membantu melancarkan peredaran darah vena dan peredaran getah bening/cairan limfe. 2) membantu memperbaiki proses metabolisme. 3) menyempurnakan proses pembuangan sisa pembakaran atau mengurangi kelelahan. 4) Membantu penyerapan odema akibat peradangan. 5) Relaksasi dan mengurangi rasa nyeri. Setelah effleurage maka tahap selanjutnya adalah traksi reposisi. 

Bagaimana cara pesan jadwal terapi di aplikasi MCO Arif ?

Kamu dapat memesan jadwal terapi dengan langkah mudah berikut :

1. Pilih menu "Form Pendaftran"

  2. Isi data sesuai identitas pasien dan cedera yang dialami

3. Tunggu proses verifikasi, apabila proses verifikasi berhasil maka akan tampil notifikasi 

4. Pilih item tiket yang berwarna hijau untuk melanjutkan pemesanan jadwal terapi

5. Pilih jadwal yang tersedia, dan klik "Ya"

6. Klik "Bayar" untuk melanjutkan ke proses pembayaran

7. Klik "Lanjutkan" untuk proses selanjutnya

8. Pilih Bank untuk metode bayar yang anda inginkan

9. klik "LIHAT NOMOR REKENING" untuk proses selanjutnya

10. Lakukan pembayaran sesuai langkah yang tersedia